PT. Gajah Tunggal Tbk pemilik brand Ban IRC secara resmi merilis ban Fasti 2 di ajang Suzuki Indonesia Challenge (SIC) Season 2 di Yogyakarta (20/9) lalu. Tentu sangat menarik jika IRC terus mengembangkan teknologinya khususnya untuk ajang balap nasional.
Jika sebelumnya sudah menggebrak lewat ban Fasti 1 yang performanya sangat mumpuni di ajang balap nasional, kini Fasti 2 menjadi jawaban para pembalap khususnya di SIC Season 2 ini. IRC yang menjadi ban resmi di ajang SIC ini berkomitmen untuk menyuplai ban Fasti 2 hingga seri final nanti.
“Salah satu alasan Fasti 2 kami buat adalah untuk mengakomodasi pembalap di sirkuit non permanen. Regulasi memang melarang Fasti 1 di gunakan di sirkuit non permanen, makanya Fasti 2 menjadi jawaban buat kondisi tersebut. Yang jelas Fasti 2 adalah kombinasi antara Fasti 1 (slick) dan Fasti 3 (wet). Di ajang SIC musim ini Fasti 2 hadir untuk menggantikan ban IRC Razzo 166,” terang Dodi Yanto, Marketing Product Development PT Gajah Tunggal Tbk.
Lalu apa kehebatan ban ini hingga ajang sebesar dan sekelas SIC berani mempercayakan Fasti 2 untuk di gunakan sebagai ban resmi. Jawabnya tentu saja kualitas yang sudah terpercaya dan terbukti nyata dari produk-produk IRC selama ini. Lihat saja kehebatan Fasti 1 (slick) yang hingga saat ini masih menjadi kepercayaan para pembalap top Indonesia di ajang Kejurnas Balap Motor. Dan bahkan belum lama ini beberapa pembalap mencetak rekor catatan waktu dengan menggunakan Fasti 1.
Pengalaman dan bukti ketangguhan ban IRC itulah yang akan di tularkan lewat produk barunya Fasti 2. Apalagi ban ini merupakan kombinasi dari ban-ban yang sebelumnya mempunyai nama besar. Makanya tak heran jika SIC berani menggandeng Fasti 2 sebagai komponen utama di ajang balap yang kebanyakan memakai sirkuit non permanen ini.
“Fasti 2 adalah ban yang kami kembangkan dari produk sebelumnya. Profilnya masih sama dengan ban Fasti 1 namun compound di Fasti 2 ini lebih tebal. Tentu struktur yang kami buat berbeda dengan produk sebelumnya karena ban ini memang di khususkan untuk sirkuit non permanen dan bisa di gunakan untuk kering maupun sedikit basah. Bahan material kevlar aramid akan membuat struktur ban lebih kuat meskipun telah melahap 20 lap sekalipun,” ungkap Yulfahmi, Technical Manager ban IRC dari PT Gajah Tunggal.
“Ukuran pada Fasti 2 lebih lebar 6 mm dari ban Razzo 166 jadi tapaknya lebih besar dan kuat. Pembalap pun tak akan khawatir jika harus merebahkan posisi motor karena cengkraman Fasti 2 di aspal lebih luas. IRC Fasti 2 kami sediakan dengan ukuran 90/80-R17, dengan harga yang terjangkau yakni Rp 350 ribu perbuah,” tambah Dodi, pria yang suka berkacamata hitam dan dermawan ini.
Pembalap pun juga merasakan perbedaan dengan di gunakannya Fasti 2 di ajang SIC seri Jogja ini. Kebanyakan mereka memberikan kesan antusias dan positif dengan adanya Fasti 2. “Rasanya lebih pedesaat masuk dan keluar tikungan. Tidak ada kesan spin saat keluar dari tikungan dan asiknya lagi saat akan braking dan masuk tikungan, ban ini nyaman untuk rear wheel steering. Yang jelas saya puas dengan performa Fasti 2,” kata Gozi Fahrezi, juara kelas Satria Cup (Satria FU 150) yang memastikan diri lolos ke final SIC.
Hadirnya ban Fasti 2 tentu akan menjadi pilihan baru buat para pembalap di Indonesia. Banyaknya pilihan dari ban IRC ini mempermudah pembalap untuk menentukan pilihan buat tunggangannya. Kini IRC yang sudah menjadi ban kenamaan dan menjadi pilihan utama para pembalap ini semakin erat menancapkan kukunya di ajang balap tanah air. Tak hanya di SIC namun juga ajang balap lain. Teknologi terus berkembang dan IRC berhasil membuat Fasti 2 yang menjadi jawaban dari tantangan teknologi yang terus maju.
Sumber: